Hari ini viral sebuah berita tentang tiga menteri Jokowi yang turun ke sebuah sekolah untuk mensosialisasikan anti korupsi. Kegiatan sosialisasi tersebut dirangkum secara apik dalam sebuah drama dan disaksikan secara langsung oleh Presiden Joko Widodo sekaligus sisawa-siswi sekolah tersebut. Dalam drama tersebut, Erick Tohir (Menteri BUMN), berperan sebagai penjual Bakso Urat, sedangkan Nadiem Makariem (Menteri Pendidikan dan Kebudayaan) dan Wishnutama (Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif) memerankan siswa SMA. Jalan ceritanya cukup sederhana dan durasinya juga tidak terlalu lama namun cukup untuk menyampaikan pesan anti korupsi.

Jujur, aksi para menteri tersebut cukup menghibur hati saya semenjak banyak polemik di negeri ini diberitakan. Saya cukup senang dengan keakraban ketiga menteri tersebut yang tak segan untuk saling sentil satu sama lain. Part yang paling saya sukai adalah ketika Pak Erick Tohir menyentil kasus terbaru di BUMN yang menyeret nama mantan Dirut Garuda Indonesia.

Overall, dengan adanya drama ini mengubah paradigm saya tentang menteri. Dalam pikiran saya, para menteri hanya mengenal satu sama lain karena adanya tugas yang harus dikerjakan bersama. Drama tersebut membuka mata saya bahwa para menteri pun sama seperti kita. Mereka bisa berteman akrab dan saling sentil satu sama lain secara humoris at least dalam sebuah drama. Saya tidak tahu kenapa saya menulis tentang hal ini tapi saya begitu bahagia.

Mari melakukan hal kecil terlebih dahulu seperti tidak korupsi waktu. Datanglah tepat waktu, kalau bisa beberapa menit sebelum waktu yang ditentukan.

Selamat Hari Anti Korupsi!