Giving in A Funnier Way

February 21, 2023, by Wulan Istri

 Being a nice person as well as people pleaser with lack of self-boundary is such a disaster.

Saya pribadi merasa termasuk dalam kelompok tersebut. Saya memiliki sisi ‘baik’, kurang pandai menolak dan cenderung menjadi people pleaser, serta ‘prone/vulnerable to kindnesses’. Saya mudah tersentuh terhadap kebaikan orang dan saya sangat mengapresiasinya. Unfortunately, I am not good enough in assessing people’s true intention behind their kindness, both if they just do it ‘as it is what it is’ or if there is any reason behind it. Sebetulnya, saya cukup bersyukur karena saya memiliki kepekaan terhadap kebaikan yang dilakukan oleh orang lain. Secara tidak langsung hal tersebut membuat saya lebih bersyukur karena tersadar bahwa ‘God is so great that He sent me His help though people’s hands’. Tapi, tentu hal tersebut ada sisi negatifnya juga. Sisi negatifnya adalah saya jadi orang yang susah menolak ketika dimintai bantuan bahkan ketika saya menganggap hal tersebut merepotkan bagi saya pribadi, seperti yang terjadi pada saya beberapa waktu lalu.

Beberapa waktu lalu saya secara tidak sengaja bertemu dengan orang-orang baik yang banyak membantu saya. Sampai sekarang saya tidak betul-betul paham niat mereka; apakah mereka benar-benar baik kepada saya karena itu memang prinsip mereka demikian (membantu sesame makhluk Tuhan) ataukah ‘ada udang di balik batu’. Tetapi, siapa kah saya berani-beraninya menghakimi niat seseorang? Singkat cerita, orang-orang tersebut meminjam saya uang yang menurut saya (ukuran bagi saya pribadi) relatif besar. Terus terang saya ragu ketika meminjamkannya. Saya agak deg-degan dan khawatir apakah orang-orang tersebut akan benar-benar mengembalikannya. Unfortunately, I am a typical person who is hard to lie about my financial. And… saying no to request of any help is just kinda too much for me. I hardly can do that terlebih pada orang-orang yang telah membantu saya dan ‘menurut’ saya tidak ‘neko-neko’. So I ‘lend’ them and until I’m writing this, still no good ‘news.’ Tapi, dua hal yang sangat mengganggu saya: 1) Apakah saya memang salah telah meminjami uang pada orang yang I barely know? Bukankah ini membingungkan? Just like a rape case. The rapist is the one that is wrong, not the victim. But we know that mostly people blame on the victim?; 2) Kalau setiap membantu saya terus-terusan berfikir apakah ini akan merugikan saya secara materi, maka saya tidak akan pernah memberi atau membantu secara materi. And I don’t think it will not suit me well.  

Berhari-hari saya merasa gelisah karena saya merasa tidak ikhlas. Saya sebetulnya sadar dan percaya bahwa semua yang kita punya merupakan titipan Tuhan, termasuk juga uang. Namun saya masih sulit menerima ‘kenapa cara diambilnya harus seperti ini?’ oleh karena iman saya yang setipis tissue dibagi tiga. Ketika saya bercerita kepada beberapa teman dekat pun saya malah makin merasa ‘bodoh’ karena begitu mudah percaya kepada orang. Moreover, it’s about money. A sensitive stuff. Menderita tekanan batin. Hahaha.

Beruntungnya ‘penderitaan’ tersebut berkurang drastis setelah saya memutuskan untuk bercerita kepada salah satu kenalan saya. Tak terlalu mengejutkan, saya mendapatkan insight yang super keren setelah bercerita dengannya. He didn’t think that Im stupid and he assured me that I knew what I was doing. He said he 100% believed in me that I had my own compass to redirect on every action that I am gonna do. So he just told me what his father said ‘be good in a good way.’ OMG Im so touched. And he didn’t think that I was not stupid! (Cry in the corner). The words are beautifully written and so calming but sorry, I just can conclude them in this short paragraph.

Dia memberi saya jawaban sebagai solusi atas pertanyaan-pertanyaan saya. He didn’t judge me at all. Dia tidak menyalahkan saya sama sekali justru dia secara tidak langsung ‘mendorong’ saya untuk tetap melakukannya (saya sih nangkepnya gitu, ya hehe). Doing kindness is just doing kindness. Tentu kita harus berfikir terlebih dahulu apakah hal tersebut akan berdampak negatif atau tidak (jangan sampai kita meminjami atau memberi untuk keperluan judi) ‘but as Al-Qur’an said in Surah Ar-Rahman “Apa balasan kebaikan selain kebaikan pula?’ God! Jadi adem seketika.

Selain itu, dia juga punya solusi yang keren untuk permasalahan ‘susah berbohong’ dan ‘susah menolak’ ketika dimintai bantuan untuk meminjamkan uang. Here is his solution inspired from how he does it:

Kalo aku ya ku alokasikan Lan. Katakanlah satu hari nyimpen 5000 rupiah. Sebulan berarti sekitar 150.000 yaa itu nanti kalo ada temen atau siapapun yg butuh ku kasih, mau diganti boleh, mau diambil juga boleh, pokoknya bebas lah. Misalnya di pertengahan bulan baru ada 75rb. Yaudah aku jujur punya nya cuma segitu. Kalo ternyata 3 bulan ga ada yg make yaudah mau ditransfer ke panti asuhan kah, atau mau dijajankan terserah. Biasanya setengahnya ku jajanin atau beli barang apa kek gitu. It's fun.

Ni bulan lalu aku beli jam tangan karena dananya ga ada yg make. Itung itung sedekah malah bonus jam tangan Wkwk. Dan memang perlu diperhatikan siapa yg kita bantu, tanya alasannya dengan jelas, jangan sungkan buat nanya wong dia butuh bantuan kok. Jangan sampe kita biayain orang buat judi slot. Wkwkwk.

How simple yet powerful? Aku jadi merasa… ah ternyata berbuat baik bisa begitu terasa menyenangkan dengan cara seperti ini! Bahkan terkait hal yang sensitif seperti uang sekalipun! Aku merasa, selama ini aku didorong untuk berbuat baik namun tidak pernah diajari cara yang aman, supaya ikhlas, dan tidak merugikan siapapun.

His idea has literally blown me away! Saya tahu untuk sebagian orang hal ini ‘tidak berarti apa-apa’ karena kalian sudah punya batasan diri (self-boundary) yang bagus. But for me as a people pleaser, this is so helpful <3. Now I know that there is funnier way to give or share!

0 komentar

Instagram

Featured Post

Hampa

Aku berlari dan terus berlari  Rasanya lelah namun aku tak bisa berhenti  Ku berlari tanpa arah yang pasti  Tak tahu pula apa yang tengah ku...

Contact Form

Name

Email *

Message *