Ilustrasi wardrobe Sekitar kurang lebih sebulan yang lalu, saya pergi ke Semarang dengan tujuan mengambil barang-barang di kos. Benar! Saya memutuskan untuk tidak melanjutkan kos karena pembelajaran seluruh kegiatan belajar-mengajar akan dilaksanakan secara online. Daripada harus sia-sia membayar kos yang tidak ditempati, saya memutuskan untuk tidak melanjutkan kos. Ketika saya mengepak barang-barang ke dalam kardus dan koper, saya heran karena ternyata barang-barang saya sangat banyak. Saya memerlukan waktu sekitar dua hingga tiga hari untuk mengepaki barang-barang saya. Saya hitung ada satu koper, satu tas NAMA 22 liter, beserta sekitar 3 kardus dan dua tas jinjing ukuran besar yang mana semuanya terisi penuh. Saya...
Singapura memang masih menjadi tujuan primadona para traveller Indonesia. Selain letaknya yang dekat dengan Indonesia pun Singapura merupakan surga belanja bagi para sophaholic dengan tingkat kenyamanan dan keamanan yang oke sangat. Yang paling saya sukai dari negara ini adalah kebersihan dan fasilitas transportasi umumnya yang sangat memadai dan nyaman. Bulan Juli tahun lalu, saya berkesempatan untuk mampir ke Singapura selama kurang dari 24 jam. Tidak mau menyia-nyiakan kesempatan, saya pun mencoba untuk menjelajah beberapa tempat di sana ditemani oleh seorang teman. Kebetulan ada seorang teman yang berbaik hati untuk menemani saya jalan-jalan di sana selama 12 jam non stop (Uuuu, terima kasih, bro). Kemana saja...
Saya rasa playing victim sudah mulai cukup dikenal oleh masyarakat luas. Saya beberapa kali menemukan istilah ini termuat di beberapa artikel juga sosial media. Bagi yang belum tahu, playing victim adalah kecenderungan seseorang untuk menyalahkan orang lain dan memosisikan diri sebagai korban akibat perilaku orang lain. Akibatnya, seseorang akan merasa bahwa dirinya selalu benar dan orang lain berada di posisi yang salah. Akhirnya, bukanlah sesuatu hal yang tidak mungkin apabila seseorang tersebut akan tumbuh menjadi seseorang yang pendendam dan sulit meminta maaf. Hal ini disebabkan karena orang tersebut merasa dirinya yang paling benar dan tidak perlu meminta maaf lebih dulu. Jujur, saya juga...
Selama ini, postingan di blog ini rasanya ‘itu-itu’ aja dan berkisar pada kisah perjalanan saja. Padahal, saya cukup sering membicarakan hal-hal yang cukup random bersama teman. Salah satu pembicaraan random tersebut adalah topik pembicaraan terkait peran wanita dalam sebuah rumah tangga. Topik ini sebetulnya cukup sensitif untuk diulas apalagi posisi saya sekarang ini juga belum menikah. Saya yakin pasti ada pro dan kontra dalam hati para pembaca ketika membaca tulisan ini. Namun, tak mengapa. I just want to speak up my ideas and share it. Juts it. Pada beberapa kali kesempatan, saya pernah ditanya mau memilih menjadi Ibu Rumah Tangga atau bekerja meniti...