­
­

Accepting Changes

""
You know what? I was afraid if someone told me “Woah, you’ve changed.” or “How come you change this far?” or maybe the worst is “You changed a lot. You are not Wulan whom I knew before.” I am afraid that the feeling of ‘different’ will create a space or gap that ‘disconnects’ us. I am afraid of losing someone in my life. I don’t know you might say that I am too dramatic or whatever but I am just scared FOR REAL.You know what? Most people (even friends) who know me do not really know me well. Even though I am a...

Result, Discussion, Conclusion: Accepting Feeling, Embracing Myself

""
 Hari-H reservasi konseling ke psikolog Saya tiba di Puskesmas Prambanan sekitar pukul 10 pagi kemudian segera mengurus pendaftaran karena saya belum pernah melakukan pemeriksaan di sana. Usut punya usut, saya tidak bisa melakukan konseling face to face karena saya berdomisili di luar Sleman (akibat pandemi). Saya diberikan dua pilihan, yaitu untuk melakukan rapid test antigen atau melakukan konseling secara online. Psikolog menyarankan saya untuk melakukan koseling secara online (boleh melalui text atau videocall) dan saya menyetujuinya. Saya diminta untuk meninggalkan nomor telepon kemudian akan dihubungi oleh pihak Puskesmas untuk penjadwalan konseling. Saya meminta konseling minggu depan karena setelah dari Puskesmas saya akan menemui...

Method: How Do I Solve My Problem

""
Saya memutuskan untuk mencari bantuan, baik bantuan dari teman maupun ahli. Sebagai mahasiswa yang memperlajari tentang dunia kesehatan, sebisa mungkin saya menghindari self-diagnosed dan bertanya pada orang yang tepat. Oleh karenanya, saya ingin mencari tahu apa yang terjadi dengan diri saya menurut ilmu kepakaran psikologis. Setelah berpikir, saya memilih untuk berkonsultasi dengan psikolog karena beberapa alasan. Pertama, saya ‘merasa’ bahwa keluhan saya tidak terlalu parah dan belum sampai tahap yang mengkhawatirkan dan memerlukan obat. Jadi, saya rasa saya belum perlu untuk menemui psikiater. Baru jika ada indikasi khusus dari psikolog untuk dirujuk ke psikiater, saya akan pergi menemuinya. Kedua, tentu dari segi harga....

Background: I Think I Do Suffer from (Light) Depression (?)

""
Hidup benar-benar terasa hampa. Rasanya hambar. Tidak ada lagi hal-hal yang rasanya mengejutkan. Hidup tak lagi terasa indah. Saya, sebagai seorang ENFP, merasa bahwa dunia ini tak lagi berwarna dan membuat saya tertarik. Hidup rasanya menjadi monokrom. Cara saya memandang hidup pun berubah menjadi sangat sempit. Saya hanya bisa memandangnya dengan dua sisi saja: bahagia atau sedih, berhasil atau gagal, sepi atau ramai, dan bersyukur atau menyesali dan terus merasa kurang. Entah bagaimana bisa, namun kenyatannya seperti itu. Hidup saya jauh terasa membosankan dan terkesan menyedihkan. Saya sebetulnya termasuk orang yang bisa dibilang supel dan simpel. Saya memiliki mimpi yang tidak begitu muluk....

Pertemuan di Jogja

""
Tak sengaja melihat storygram seorang teman, sebut saja Mas Ger, yang ternyata dari story-nya bisa diketahui bahwa dia sedang berada di Jogja. Karena sudah setahun lebih tidak bertemu, saya secara impulsif mengiriminya pesan melalu DM untuk mengajaknya bertemu karena hari Jum’at saya juga akan berada di Jogja. Nope… I was lied. Sebetulnya saya memang ada keperluan di Jogja namun belum tahu akan berangkat kapan. Ketika mengetahui Mas Ger berada di Jogja, I thought ‘Why not go to Puskesmas in Jogja and meet Mas Ger in the same day? Surprisingly, Mas Ger langsung mengiyakan dan deal! Kami akan bertemu Jum’at sore di sebuah kafe...

Why Did I Cry (?)

""
Talking about cry or tear is always emotional. Tear, of course, come along with crying both in a happy or sad situation. Cry can mean a lot. It expresses your true feeling deep inside your heart when you can’t really describe it in words. After my dad passed away 6 years ago, I became stronger than ever. I could even bear the pain that I couldn’t bear it before. Even now, I can bear it without crying. My crying frequency has been decreased gradually and I became tough than ever. But, of course, I cried in some moments when I flustered in happiness...

Bincang Penuh Petuah

""
Postingan ini saya dedikasikan sebagai rasa syukur karena telah diizinkan Tuhan untuk mengenal Bu R. Awal kali saya bertemu Bu R adalah di awal tahun 2020 yang lalu ketika saya magang di sebuah instansi kesehatan. Kesan pertama yang saya dapat? Waaa… Ibu ini sangat blak-blakan sekali dan sepertinya free-style (sebutan saya bagi orang yang berperilaku cenderung berbeda dengan lingkungan di sekitarnya) in a good way.  Saya kira ibuknya ini judes karena wajahnya terlihat ‘tegas’. Setelah berkesempatan mengikuti kegiatan penyelidikan epidemiologi bersama beliau, saya menemukan fakta bahwa beliau ini suka sekali bercerita. Beliau tak hentinya bercerita di dalam mobil dan… ternyata asik juga. Beliau...

Sebuah Kisah dari Poli KIA

"," ""
Saya ingat akan peristiwa yang saya alami 5 tahun yang lalu ketika saya masih kelas XII SMA. Saat itu saya mengalami keluhan menstruasi yang tidak teratur. Karena kejadian tersebut telah berlangsung selama empat bulan, lantas saya memutuskan untuk periksa ke dokter. Ibu saya juga menyarankan hal yang sama karena khawatir akan terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan. Better check your health up in the (really) beginning of the symptoms, right? Keesokan harinya saya sengaja untuk terlambat masuk sekolah dan pergi ke Puskesmas sendiri (waktu itu saya ngekos jadi tidak ada yang mengantar). Setelah mendaftar, saya diarahkan ke Poli KIA (Kesehatan Ibu dan Anak)....

Independent Thinking

""
Suatu waktu, seorang teman bertanya kepada saya tentang magang. Dia berkata bahwa dirinya ingin belajar (lagi) lewat magang. Saat itu, ia bingung untuk memilih tempat magang antara di Puskesmas maupun di dinas kesehatan. Singkat cerita, dia meminta saran saya sebagai seorang teman yang pernah magang di Puskesmas maupun di dinas kesehatan. Saya tak bisa memberi saran banyak, jawaban yang bisa saya berikan hanyalah ‘Pilih tempat yang kamu ingin pelajari di dalamnya.’ Sekitar seminggu kemudian, saya meneleponnya dan bertanya tentang bagaimana kelanjutan rencana magangnya. Dari ujung telepon dia menjawab bahwa dia tidak jadi magang. Saya kaget. Refleks menerka apa yang terjadi gerangan. Apakah masalah transportasi...

Sebuah K-Drama: Because This is My First Life

"," ""
"Going through this life is the first time for all of us anyway" (Nam Se Hee, 2017).Saya merupakan tipe orang yang cukup picky apabila berurusan dengan drama Korea. Saya cukup terganggu dengan durasinya yang cukup lama (sekitar 1 – 1,5 jam) dan terdiri dari belasan hingga puluhan episode. Saya tahu bahwa saya orangnya cukup antusias dan memiliki high curiosity. Apabila sudah tertarik, saya tidak akan bisa lepas menonton sebelum tamat. Oleh karenanya, saya berusaha untuk menonton drama yang cukup worth to watch supaya tidak banyak waktu yang terbuang.   Ngomong-ngomong tentang drama korea (K-drama), kemarin jam 5 pagi saya baru saja menamatkan K-drama favorit saya, Because...

Instagram

Featured Post

Melawat ke Toraja: Menyambangi Tanah Kematian di Bumi Celebes

Mengutip tulisan Mba Yuki Anggia, travel blogger favorit saya, "Sebuah destinasi bisa saja menjadi impian dalam hidup seseorang."...

Contact Form

Name

Email *

Message *